Istilah disc jockey muncul pada 1930-an, dan mereka menjadi lebih populer setelah Perang Dunia II. Ketika radio mendapatkan daya tarik, orang-orang yang menjalankan stasiun dan memutar musik mendapat istilah disc jockey, yang dapat disingkat menjadi DJ.
Seorang DJ disebut disc jockey karena “DJ” adalah versi singkat dari istilah tersebut. Istilah ini mengacu pada saat individu-individu ini akan menggunakan musik pada disk untuk diputar untuk audiens mereka, baik melalui radio, di televisi, atau secara langsung. Meskipun disk tidak lagi umum, DJ masih merupakan istilah yang tepat.
Jika Anda ingin menjadi DJ atau disc jockey, Anda harus tahu dari mana istilah itu berasal. Kemudian, Anda dapat lebih memahami pekerjaan menjadi seorang DJ.
Bahkan jika Anda tidak pernah bekerja dengan CD atau rekaman fisik, Anda harus memahami istilah dan sejarahnya.
Awal Mula Disc Jockey
Disc jockey pertama kali muncul di stasiun radio dan televisi pada tahun 1930-an, dan mereka menggunakan disk untuk memutar musik.
Namun, Komisi Komunikasi Federal (FCC) mengharuskan DJ untuk mengungkapkan bahwa mereka sedang memutar rekaman dan bukan lagu live. Beberapa label rekaman dan musisi bahkan memasang label pada musik mereka yang menyatakan bahwa musik tersebut bukan untuk radio.
Peraturan ketat seputar pemutaran rekaman di radio membatasi disc jockey. Meskipun mereka dapat memutar rekaman, pengungkapan yang terus-menerus itu menjengkelkan pendengar. Setiap kali seorang joki menyanyikan lagu baru, mereka harus memberi tahu audiens tentang sumbernya.
Ketika acara radio semakin populer, begitu pula musiknya. Seorang pria bernama Martin Block adalah pembawa acara radio, dan dia menambahkan musik ke salah satu acaranya untuk memberikan perasaan berada di ruang dansa. Penonton menyukainya, jadi jaringan membuat pertunjukan tetap berjalan.
Akhirnya, FCC mengubah peraturan sehingga stasiun hanya perlu mengumumkan rekaman setiap setengah jam. Penafian yang lebih sedikit berarti bahwa publik dapat mendengarkan radio tanpa merasa terganggu.
Disc jockey tidak perlu sering mengingatkan pendengar tentang rekaman versus lagu langsung, sehingga mereka dapat lebih mengembangkan acara mereka.
Musik Live vs. Rekaman
Sementara beberapa stasiun radio telah menggunakan musik live, rekaman jauh lebih praktis. Bahkan ketika orang menggunakan fonograf dan perangkat lain untuk memutar musik, itu lebih kecil dan lebih nyaman daripada membawa live band.
Rekaman juga memberi stasiun radio kemampuan untuk memvariasikan musik yang mereka mainkan. Dengan membawa musisi live, mereka harus membatasi musik pada apa yang bisa dilakukan grup. Tapi Anda bisa memutar melalui berbagai rekaman.
Disc jockey juga merevolusi klub dansa dan tempat lainnya. Sama seperti stasiun radio, klub dansa mungkin hanya memiliki satu artis atau grup per malam. Para musisi dapat memainkan musik mereka, tetapi mereka mungkin tidak akan tersesat jauh.
Tetapi ketika DJ pergi ke klub dansa dan diskotik, mereka dapat membawa rekaman mereka. Disk jauh lebih mudah untuk diangkut, meskipun DJ juga membutuhkan peralatan lain, seperti turntable. Namun, pengaturannya lebih fleksibel dan dapat menarik banyak audiens.
Di berbagai tempat dan lokasi, disc jockey bisa membawa musik ke massa. Perusahaan tidak perlu menyewa musisi live untuk pertunjukan, jadi mereka akan menyewa DJ.
Tapi DJ bisa memberikan nilai lebih bagi perusahaan atau tempat dan publik.
Lebih Banyak Eksposur
Munculnya disc jockey memberi perusahaan rekaman dan musisi lebih banyak eksposur. Seorang DJ di New York dapat memainkan musik dari band di seluruh negeri dan sebaliknya. Musisi dan band kemudian dapat menghasilkan uang dengan royalti melalui kelompok seperti American Society for Composers, Authors and Publishers (ASCAP).
Label rekaman mulai menyadari bahwa mereka dapat menghasilkan banyak uang dari rekaman, jadi mereka berhenti membatasi siaran radio. Saat musisi berhenti melarang radio memutar musik mereka, mereka bisa melihat lebih banyak eksposur. Para musisi bisa menjangkau penonton dari mana saja.
Lebih banyak eksposur akan meningkatkan keuntungan label rekaman, dan itu bisa memajukan karir berbagai musisi seperti B.B. King. Dan karena paparan itu berlaku untuk klub dansa dan stasiun radio, orang tidak perlu meninggalkan rumah mereka untuk menemukan musik baru.
Karena disc jockey terus memutar disk musik di radio, itu akan menguntungkan semua orang. Musisi dan label rekaman melihat keuntungan mereka meningkat, sementara stasiun radio menarik lebih banyak pendengar. Publik bisa belajar tentang lagu dan artis baru, dan mereka juga bisa menikmati lagu favorit lama.
Pertumbuhan Klub Dansa
Klub dansa semakin populer di samping stasiun radio. Setiap kali orang ingin menghabiskan malam dengan menari, mereka mungkin sudah terbiasa dengan live band. Namun, klub bisa menyewa satu disc jockey untuk memainkan musik untuk orang banyak. Seperti halnya di pesta yang biasa diselenggarakan oleh situs judi hackerpro yang sering menyewa dj di club dansa.
DJ akan membawa turntable dan berbagai disc sehingga mereka bisa memainkan lagu dan artis yang berbeda. Dan klub dansa populer tidak eksklusif di kota-kota terbesar. Bahkan kota-kota kecil di daerah seperti Midwest dapat menikmati malam di klub dengan seorang DJ.
Baca juga : 7 Cara Buat Musik Baru ke dalam Koleksi Musik DJ Anda